PRESIDENTIAL LECTURE SEBAGAI JEMBATAN MENJALANKAN PROGRAM SERTA VISI DAN MISI PEMERINTAH MELALUI APARATUR NEGARA

Tanjungpinang,- CPNS hasil seleksi tahun 2018 Kanwil Kemenkumham Kepri yang berjumlah 15 orang adakan acara nonton bareng Presidential Lecture 

( rabu / 24 juli 2019 ) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Istora Senayan Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Ini adalah kali kedua KemenPANRB menyelenggarakan kegiatan ini yang sebelumnya pernah dilaksanakan pada tahun 2018. Sebanyak 6184 orang perwakilan CPNS tahun 2018 dari berbagai instansi kementerian maupun daerah mengikuti kegiatan yang dimulai pada pukul 09.00 wib dan dibuka langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla .

Melalui kerjasama KemenPANRB serta Lembaga / Kementerian terkait ,kegiatan Presidential Lecture ini tidak hanya disaksikan secara langsung di Istora namun CPNS di seluruh wilayah Indonesia turut pula menyaksikan acara ini melalui jaringan media TVRI. Mengambil tema “ Sinergi Untuk Melayani “ dalam kuliah umumnya Wapres Jusuf Kalla secara tegas memberikan pesan kepada aparat pemerintah ( CPNS dan ASN ) agar mengubah paradigma , cara pandang dan budaya dalam bekerja yang ada saat ini, “ di era revolusi industri 4.0 ASN adalah pelayan masyarakat , ASN yang selama ini kerap bertindak ingin dilayani dan dihormati oleh masyarakat harus mampu menghilangkan citra negatif itu ASN harus mengabdi dan melayani masyarakat bukan sebaliknya “, ujar nya. Birokrasi menjadi penghalang bagi kemajuan masyarakat dan bangsa birokrasi dianggap bertele-tele saat memberikan izin kepada masyarakat, terutama pelaku usaha. “ Untuk itu diperlukan prinsip kehati-hatian serta bekerja dengan baik dalam melayani masyarakat secara maksimal tergantung dari tugasnya masing-masing “, lanjutnya menambahkan.

Acara ini turut dihadiri pula oleh Menteri PANRB Syafruddin, Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moloek, dan beberapa duta besar negara sahabat.

1111


Cetak   E-mail