Batam,- ( 4 september 2019 ) Dalam menyusun rencana kerja anggaran perlu adanya penyamaan persepsi antara pemangku program dan pelaksana sehingga rencana kerja yang tersusun aplikatif , demikian disampaikkan oleh Ujo Sutojo Kabag Program dan Pelaporan pada Biro Perencanaan Setjen Kemenkumham mengawali rangkaian acara Kegiatan Pendampingan Penyusunan RKA-KL Satuan Kerja Keimigrasian Tahun Anggaran 2020 Tahap III yang diselenggarakan di Harris Hotel Batam 3-6 september 2019. Dalam laporannya tersebut ia juga mengatakan kegiatan RKA-KL ini diikuti oleh 160 orang peserta terdiri dari 11 orang Kepala Divisi Keimigrasian , 43 orang Kepala Kantor Imigrasi, 3 orang Kepala Rudenim serta 103 orang operator RKA-KL pada UPT Keimigrasian Wilayah Barat yang meliputi 11 Kanwil yaitu Aceh, Sumatera Utara , Riau, Kepulauan Riau , Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung dan Banten.
Sementara itu Kakanwil Kemenkuham Kepri Zaeroji dalam sambutannya pada kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kementerian / Lembaga dengan memanifestasikannya dalam program kerja dan anggaran yang dalam penyusunannya sudah dipandu oleh instrumen postur anggaran , Kerangka Acuan Kerja (KAK), Term Of Refference ( TOR ), Rincian Anggaran Belanja ( RAB ) dengan berpedoman pada peraturan menteri keuangan. Dalam penyusunan RKA-KL nantinya saya harap peserta tidak sekadar meng copy paste dari anggaran sebelumnya sedangkan hal tersebut diluar kebutuhan yang seharusnya karena dikhawatirkan penyusunan RKA-KL seperti ini akan lari dari KAK dan TOR serta RAB sebagaimana RKA-Kl yang telah dibuat , ujarnya. Tak lupa beliau juga berpesan kepada para peserta pendampingan RKA-KL agar dapat serius mengikuti kegiatan ini, “ saya minta kepada peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan baik mengingat Satker dituntut untuk menyerap anggaran dengan maksimal sehingga manfaatnya dapat benar- benar dirasakan oleh masyarakat “,tambahnya.
Dirjen Imigrasi Ronny sompie yang hadir untuk membuka kegiatan pendampingan RKA-KL ini secara khusus menyampaikan beberapa arahan kepada peserta terkait pelaksanaan kegiatan. Dalam arahannya tersebut ia menyampaikan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah apa yang akan kita lakukan tahun depan, tahun yang akan datang , “ saya minta acara ini jangan dianggap sebagai acara rutin saja karena ini memiliki peran yang sangat besar pada tahun 2020 yang akan datang yaitu tahun pertama dalam RPJMN 2020-2024 masa pemerintahan kabinet yang baru yang akan segera dilantik, ujarnya. Perencanaan merupakan tahapan paling awal dari semua sistem manajerial , menurutnya perencanaan harus di landaskan pada peraturan yang bersifat rasional,sistematis dan tidak didasarkan pada instuisi atau firasat. “ Perencanaan yang baik tentu harus dapat dilaksanakan terukur,terarah dan berangkat dari sebuah proses yang tahapannya kita laksanakan bersama “, tambahnya.
Ronny Sompie dalam arahannya juga menjelaskan tentang 6 point penting yang berkaitan dengan perencanaan yaitu ; perencanaan menjelaskan arah dan tujuan organisasi yang akan dicapai, perencanaan menyatukan gerak langkah seluruh komponen organisasi pada tujuan yang hendak dicapai, perencanaan mengidentifikasi hambatan dan peluang organisasi agar sedini mungkin terindentifikasi, perencanaan membuat pekerjaan lebih efektif dan efesien, perencanaan sebagai alat kontrol pada pelaksanaan anggaran serta dengan adanya perencanaan akan mampu meminimilisasi kegagalan, terangnya.
Diakhir arahannya Ronny sompie berpesan kepada seluruh peserta yang hadir agar penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan baik, dicermati angka demi angka apa saja yang perlu dialihkan, dipertajam serta diprioritaskan sehingga penganggaran akan lebih terarah , ucapnya.
Tampak hadir pula dalam acara RKA-KL ini Direktur Wasdakim , Direktur Sistik, Analis Keimigrasian Ahli Utama serta Widya Swara Utama. Kegiatan ini secara resmi dibuka ditandai dengan prosesi pemukulan gong oleh Dirjen Imigrasi Ronny sompie dan dilanjutkan dengan acara foto bersama.
