Batam-, 2 September 2021. Hari kedua kunjungan kerjanya di kota Batam. Staf Khusus Menteri Bidang Transformasi Digital Fajar B.S Lase memberikan Pengarahan dan Penguatan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi ( WBK ) / Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani ( WBBM ) dalam Rangka Menghadapi Tim Penilai Nasional ( TPN ).
Kegiatan ini diselenggarakan di Ball room hotel Asia Link Batam dengan tetap melaksanakan prokes yang ketat.
Hadir secara langsung dalam kegiatan tersebut Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kepri Husni Thamrin, Kepala Divisi Administrasi Ramelan Suprihadi, Kepala Divisi Keimigrasian Friece Sumolang, Kepala Divisi Pemasyarakatan Dwinastiti dan seluruh Kepala Satuan Kerja yang lolos tahap penilaian TPI beserta ketua Tim Pencanangan Zona Integritas. Bagi satker yang dinyatakan tidak lolos ke tahap penilaian oleh tim TPN mengikuti pengarahan ini melalui virtual.
Membuka acara Kepala Kantor Wilayah ( Kakanwil) Kemenkumham Kepri Husni Thamrin menyampaikan pentingnya kegiatan penguatan hari ini sebagai salah satu upaya nyata Kanwil Kemenkumham Kepri bersama seluruh UPT yang ada dibawahnya dalam rangka meraih predikat WBK/WBBM Tahun 2021.
" Penguatan dari Bapak Staf Khusus Menteri kali ini mohon diperhatikan, apa yang nantinya akan disampaikan oleh beliau mohon dicatat dan dicermati sebagai pelajaran dan refleksi bagi diri kita agar dapat mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan apa apa saja langkah-langkah selanjutnya yang dapat kita laksanakan sebelum menghadapi penilaian dari TPN" , ujarnya.
Beliau pun mengingatkan kepada seluruh satuan kerja yang akan menghadapi penilaian TPN agar senantiasa terus memperbaiki pelayanan publik dan inovasi.
" Pelayanan publik dan inovasi di optimalkan dan terus ditingkatkan, apabila ada pengaduan masyarakat segera tindak lanjuti, cek juga inovasi inovasi yang ada dan pastikan masih berjalan dengan baik, mari bersama kita wujudkan zona integritas dengan penuh semangat ", ungkapnya.
Sementara itu Ketua pembangunan Zona Integritas WBK/ WBBM Kanwil Kemenkumham Kepri, Kepala Divisi Administrasi Ramelan Suprihadi dalam paparannya menjelaskan bahwa seluruh satuan kerja di lingkungan Kanwil Kemenkumham Kepri telah melakukan berbagai persiapan matang menjelang penilaian oleh TPN.
" Kami seluruh satuan kerja yang telah lolos penilaian TPI yang berjumlah 13 satuan kerja, dimana satu untuk WBBM dan 12 untuk WBK, sudah siap dengan berbagai persiapan untuk dapat mencapai predikat tersebut, tentunya dengan berbagai upaya dan inovasi yang maksimal" tuturnya.
Selain itu menurutnya Kanwil Kemenkumham Kepri juga telah memberikan penguatan dan pembinaan kepada satuan kerja yang akan menghadapi penilaian TPN.
" Pembinaan dan Penguatan senantiasa kami lakukan selaku intansi pembina dengan melibatkan juga Inspektorat Jenderal, baik secara langsung maupun virtual dengan tujuan dapat semakin mematangkan berbagai persiapan yang diupayakan" pungkasnya.
Penguatan dan Arahan dilanjutkan dengan arahan dari Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM Bidang Transformasi Digital Fajar Lase, memulai paparannya ia menjelaskan bahwa terdapat empat esensi pembangunan zona integritas menuju WBK / WBBM yang wajib untuk dipahami.
" Terdapat empat esensi dari pencanangan zona integritas ini, dari apa yang teman teman semua usahakan. Mulai dari Predikat yang Diberikan Kepada Instansi Pemerintah, Pencegahan Korupsi, Komitmen Seluruh Jajaran hingga peningkatannya kualitas pelayanan publik. Harus dipahami sebagai landasan dalam upaya yang sedang dilakukan oleh teman-teman semua" jelasnya.
Kemudian beliau juga meminta upaya pencanganan zona integritas ini diiringi pula dengan memberikan penguatan secara berjenjang.
" Penguatan dimulai dari Kakanwil atau Ka. Satker sebagai pimpinan tertinggi dalam instansi, berikan arahan kepada Kadiv nya untuk dapat disampaikan kepada Kabid atau pejabat setingkat hingga penguatan dan pengarahan tersebut sampai pada semua yang terlibat di dalam instansi" ujarnya.
Tidak lupa pemimpin harus tetap menjadi role model dan agen perubahan yang bisa membawa aura positif bagi instansi menuju perubahan yang lebih optimal.
Selanjutnya Fajar Lase menyampaikan berbagai faktor penyebab kegagalan satker dalam mencapai predikat WBK atau pun WBBM.
" Harus dicermati berbagai faktor yang seringkali menjadi penyebab kegagalan, seperti diragukan komitmen pimpinan yang terlihat dari internalisasi ke anggota yang tidak maksimal, Nilai survei IPK dan IKM yang tidak terpenuhi, Kanal pengaduan tidak aktif dan tidak transparan, pemenuhan data dukung meliputi 6 area perubahan yang tidak lengkap hingga sarana dan prasarana yang masih belum cukup baik. Semua faktor tersebut harus dijadikan perhatian teman teman KaSatker yang hadir saat ini “, bebernya.
Terakhir Stafsus Memberikan strategi Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM agar bisa mencapai goals yang dituju.
" Kita harus mengubah mindset serta budaya kerja menjadi lebih baik lagi, komitmen seluruh elemen yang ada dalam tubuh instansi tidak cukup hanya pimpinan, perlu kerjasama semua pihak, lalu kemudahan, kecepatan dan transparansi dalam informasi tidak boleh sampai terlupakan terutama dimasa media teknologi yang canggih seperti saat ini, ketiga pastikan program dan inovasi yang dilakukan dapat benar benar dirasakan oleh masyarakat, kemudian lakukan monitoring dan evaluasi agar tahu apakah sudah berjalan sesuai rencana dan ada kendala apa tidak. Namun yang paling penting dimasa saat ini adalah manajemen media, kita sudah harus berpikir jerih payah kita ini harus diketahui oleh masyarakat, berdayakan humas yang ada di satuan kerja untuk dapat membangun citra positif dan bangun hubungan baik dengan seluruh stakeholder yang berkaitan dengan media." Pungkasnya.
Sebagai penutup, kegiatan ini juga diisi dengan sesi tanya jawab oleh Ka. Satker mengenai berbagai hal terkait problematika yang dihadapi oleh satker dalam upaya meraih predikat WBK/WBBM.
#KumhamLebihPasti
#KanwilKepri
